Panjangnya sekitar 13-17 cm dengan bobot 30-60 gram. Burung lovebird bereproduksi dengan bertelur. Dalam setiap kelahiran menghasilkan 3-6 telur. Lama pengeraman telur berkisar 22 hari. Anak-anak burung akan meninggalkan sarangnya setelah 4-5 minggu sejak menetas. Kondisi alam yang disukai burung lovebird adalah lahan kering dan iklim yang terik. Burung ini bersarang di cabang-cabang pohon, lubang lumpur yang mengering dan lubang pohon. Terkadang juga ditemukan di bangunan buatan manusia yang terdapat di tepi hutan atau perkebunan.Dalam penangkaran, burung lovebird bisa beradaptasi di berbagai kondisi iklim. Penyebaran lovebird sebagai hewan peliharaan cukup meluas. Burung ini mudah dijinakan dan dipelihara, bahkan bisa dilatih untuk atraksi.
Jenis burung lovebird
- Agapornis roseicollis, nama populernya “Peachfaced”atau “muka salem”. Burung ini dipercaya sebagai lovebird pertama yang berhasil didomestikasi. Tidak heran apabila jenis ini paling banyak dibudidayakan. Persilangan muka salem melahirkan berbagai mutasi warna yang menarik. Konon, ragam warnanya bisa mencapai 100.000 kombinasi. Penyebarannya di wilayah barat daya Afrika.
- Agapornis personata, nama populernya “Masked lovebird” atau lovebird muka topeng. Burung lovebird ini memiliki ciri kepala sampai leher berwarna hitam kecoklatan, seperti mengenakan topeng. Hasil mutasi warna burung ini adalah gradasi biru dan biru muda, sementara warna kepala dan lehernya tetap hitam kecoklatan. Penyebarannya meliputi wilayah Tanzania.
- Agapornis fischeri. Burung lovebird fischeri memiliki ciri tubuh berwarna hijau, dari kepala sampai dada kemerahan dengan gradasi hingga oranye, lingkar mata putih. Mutasi warna dari burung ini adalah fischeri biru dan albino. Wilayah penyebarannya di Tanzania.
- Agapornis nigrigenis, nama populernya “Black-cheeked lovebird” atau lovebird pipi hitam. Warna tubuhnya hijau hingga hijau kekuningan terutama bagian bawah. Bagian pipi berwarna hitam kecokelatan. Mutasi warna burung ini adalah hitam biru. Penyebarannya meliputi Zambia dan Zimbabwe.
- Agapornis cana, nama populernya “Madagascar lovebird”. Burung lovebird madagaskar memiliki tubuh yang relatif mungil, bobotnya sekitar 30-35 gram. Warna tubuh bagian atas hijau dan bagian bawah hijau muda. Pada burung jantan, warna kepala hingga dada abu-abu. Sedangkan pada betina berwarna hijau muda. Burung ini jarang ditangkarkan karena keberadaannya terbatas. Penyebarannya hanya ada di Madagaskar.
- Agapornis taranta, nama populernya “Abyssinian lovebird”. Burung lovebird abesinia ini dikenal juga dengan sayap hitam. Karena warna sayap bagian bawah kehitaman. Hampir seluruh warna tubuh burung betina berwarna hijau hingga hijau muda. Sedangkan pada jantan terdapat warna merah di muka bagian atas. Lingkar mata betina hijau dan jantan merah. Mutasi warna burung ini kuning kecokelatan. Penyebarannya di daerah Etiopia.
- Agapornis Pullaria, nama populernya “Redfaced lovebird” atau lovebird muka merah. Sesuai namanya, burung lovebird muka merah ini memiliki dahi dan muka berwarna merah. Pada burung betina dahi dan muka lebih oranye. Warna tubuh hijau hingga hijau kekuningan dan kaki abu-abu. Burung ini sulit ditangkarkan. Penyebarannya meliputi Afrika Barat dan Afrika Tengah.
- Agapornis Swindernia, nama populernya “Black-collared lovebird” atau lovebird kerah hitam. Burung ini mempunyai kekhasan di daerah lehernya. Terdapat warna hitam melingkar seperti kerah. Warna tubuhnya hijau hingga hijau kekuningan. Burung ini sulit ditangkarkan. Wilayah penyebarannya Afrika tengah dan Afrika Barat.
Pengelompokkan populer
Di Indonesia, banyak pehobi mengelompokkan burung ini ke dalam burung lovebird berkacamata dan non-kacamata. Disebut berkecamata karena terdapat lingkaran berwarna-warni disekeliling kelopak matanya. Warna lingkaran tersebut bisa berbeda-beda antara satu jenis dengan jenis lainnya.
Burung lovebird berkacamata diminati oleh para pehobi yang berorientasi pada keindahan dan warna tubuh. Lovebird berkacamata seringkali di namai berdasarkan kekhasan warna tubuhnya. Karena burung ini memiliki silangan-silangan dengan warna-warna yang khas. Seperti nama-nama lutino, cinnamon atau dilute.
Jenis burung yang digolongkan ke dalam lovebird berkacamata antara lain Fischeri, Personata, Liliana dan Nigrigenis. Sisanya dikelompokkan ke dalam lovebird non-kacamata.
Tidak seperti lovebird berkacamata, burung lovebird non-kacamata biasanya tidak dinamai berdasarkan kekhasan warna-warni tubuhnya. Karena hasil silangan dari lovebird non-kacamata sangat banyak ragamnya. Di pasar Indonesia, jenis lovebird berkacamata di hargai lebih mahal dibanding non-kacamata
Cara ternak Lovebird
Bagi pemula beternak love bird sangatlah mudah, peternak pun tidak akan kerepotan urusan makan burung ini karena tidak makan jangkrik. Untuk itu langsung saja kita bahas bagaimana cara beternak love bird dengan mudah. sangat gampang dan sangat Efisien . he he..
Poin - Poin Ternak Love Bird yang harus Kita Perhatikan dari awal :
- Cara membuat kandang love bird :
Siapkan saja kawat ram atau sangkar besi ukuran 50x50x50 cm bisa di tempati sepasang love bird.
Jangan lupa siapkan tempat bertelur burung ini yang terbuat dari kotak kayu ukuran 25x20x25 cm.
Siapkan juga tenggeran, Untuk teman -Teman jangan Sekali Membuat kandang Berpatokan Seperti ini , melainkan ini adalah sebuah contoh .
- Cara Memilih Indukan LoveBird :
Lovebird mulai produktif sekitar umur 7 bulan ke atas. Sedang yang sudah berumur 3 tahun keatas sudah kurang produktif lagi. Untuk pembelian Lovebird sebaiknya kita ke tempat peternak yang sudah terkenal akan kualitas love bird yang dijualnya.
- Cara Membedakan Love jantan dan Betina :
Cara yang paling mudah untuk membedakan antara love bird jantan dan love bird betina adalah dengan meneliti bagian cupit yang terletak di bawah anus LoveBird . Kemudian kita raba, apabila lancip ,rapat dan keras maka kemungkinan besar itu adalah pejantan sedangkan kalau capitnya tumpul, lebar, dan lembek maka itu adalah love bird betina. Ciri yang lainnya adalah LoveBird Betina yang sedang Birahi akan mengumpulkanbahan bahan sarangnya yang di selipkan di bawah sayapnya sebelum di bawa ke kotak sarangnya. kalau membedakan berdasarkan paruhnya, Lovebird kita ambil yang seumuran dan kita lihat kalau paruh dari pangkal sampai ujung cenderung meruncing maka itu love bird Jantan tetapi kalau paruh cenderung melebar berarti love bird Betina.
- Cara Pemberian Pakan :
Pemberian pakan yang berkualitas juga akan berpengaruh terhadap keturunan Love bird, banyak jenis
pakan yang sering dipakai peternak adalah jagung muda, toge, sawi, kwaci karena pakan pakan tersebut bisa meningkatkan birahi Lovebird.
- Cara Penempatan LoveBird di Kandang :
Dua cara beternak love bird yaitu dengan Kandang koloni atau individual sepasang dalam 1 Kandang. Kelemahan dengan sistem koloni adalah kita agak susah dalam melacak garis keturunan sedangkan secara individual maka kita lebih mudah melacak garis keturunannya. Kelebihan penempatan secara individual adalah lebih memudahkan kita bereksperimen untuk menemukan varian yang baru. Penempatan Lovebird adalah di Kandang kotak kayu dengan ukuran 80cm x 40cm x 40cm
- Cara Persiapan Menjelang Reproduksi :
Yang harus disiapkan adalah kotak glodok untuk bertelor dan mengerami. tempat glodok umumnya di buat dengan kayu, sedangkan bahan sarang terbuat dari kulit jagung yang sudah dikeringkan. Telur love bird biasanya berkisar 4-6 butir. masa mengerami Love Bird adalah selama 21 sampai 23 hari. setelah burung menetas induk jantan dan betina akan menyuapi anaknya secara bergantian. Sekitar umur 6 sampai 8 mingggu anakan mulai keluar dari sarangnya.
setelah anakan Lovebird bisa makan sendiri maka ambil anakan love bird dan pisahkan dari induknya supaya induknya bisa kembali bereproduksi. Apabila indukan tidak mau Meloloh atau menyuapi anaknya maka segera ambil anakan kemudian kita suapi sendiri. Pembuatan kotak untuk anakan adalah berukuran 40cm x 40cm x 40cm di lengkapi lampu bohlam 5 watt untuk menghangatkan anakan Lovebird. suapi anakan Lovebird setiap 2 jam sekali dengan bubur bayi SUN kacang hijau. tingkat kekentalan bubur di sesuaikan dengan umur anakan, semakin dewasa maka bubur yang kita berikan semakin kental. Setelah anakan berumur 3 atau 4 minggu kita mulai latih dengan memberikan makanan lain sperti buah-buahan, sayuran, millet dan makanan lainnya.
No comments:
Post a Comment